Text
[E-Book] Dari Ngalian ke Sendowo
Menginjak awal masa yang disebut “manusia usia lanjut” atau manula, Dini mengalami tambahan kesulitan dalam menyikapi kehidupan. Yang pertama adalah seringnya mengalami gangguan kesehatan, sedangkan hal kedua ialah sukarnya mendapatkan tenaga guna membantu mengurus rumah tangga serta Pondok Baca. Kebiasaan masa lalu, di mana kaum wanita berdatangan dari desa menuju kota untuk bekerja sebagai pembantu atau pamong balita, telah berubah. Mereka memilih menjadi karyawati di berbagai pabrik yang bertumbuhan di sepanjang jalan-jalan besar pinggiran kota. Demi kepraktisan, Dini memutuskan akan bergabung ke suatu kelompok organisasi khusus bagi orang-orang berusia di atas 50 tahun. Dia tertarik kepada Yayasan Wredha Mulya, atau disingkat YWM, yang didirikan oleh Kanjeng Ratu Hemas, istri Sultan Hamengku Buwono ke-X. Menempati seluasan tanah milik Kraton, yayasan tersebut membangun rumah-rumah kecil yang disebut Graha Wredha Mulya di kawasan Sendowo, Sinduadi, RT 13/56, Mlati, Sleman, Yogyakarta. Apa boleh buat, Dini “harus” pindah, meninggalkan kota kelahirannya. Aneka kejadian dialami dan dijalani oleh Dini sebagai lansia mandiri, sebagai pekerja seni di bidang susastra, dan juga sebagai warga Daerah Istimewa Yogyakarta. Empat tahun berlalu, namun dia tidak juga mendapatkan ketenangan lahir ataupun batin seperti yang dia harapkan. Karena pada akhirnya, lingkungan yang semula damai dan tenteram, berubah menjadi bising, sangat mengganggu kegiatan seorang praktisi bidang kepengarangan seperti dirinya. Ketika di cakrawala tampak ada harapan meraih ketenteraman yang dia idamkan, Tuhan menganugerahkan tambahan pengalaman berupa gempa bumi dahsyat …
Tidak ada salinan data
Tidak tersedia versi lain